Jumat, 20 Maret 2015

Apa Saja Doa yang Dibaca ketika Sujud ?

ALLAH Ta secara berkata Dan ingatlah saat kita berkata untuk Para Malaikat Sujudlah kau pada Adam maka sujudlah mereka kecuali hantu dia berat hati dan angkuh dan sama dengan beliau tergolong jenis orang oknum yang kufur QS Al Baqarah 34 Ada seputar

doa dan bacaan yang diajarkan utusan Tuhan shallallahu alaihi wa sallam waktu sujud prinsip yang jitu sama dengan mengamalkannya secara silih-berganti Misalnya pada saat shalat subuh kita membaca doa sujud 1 sementara shalat dzuhur membaca doa bersujud 2 dan selanjutnya Sehingga semua

sunah utusan ( Baca Juga : http://goo.gl/kcxmHy ) Tuhan shallallahu alaihi wa sallam kita amalkan dan ajaran dia menjadi lestari Berikut beberapa doa bersujud yang serasi sunah pertama Subhaana rabbiyal a laa 3 kali beliau pernah membaca doa ini berulang ulang saat sujud shalat malam sehingga bersujud

beliau dekat sama lamanya sambil tampak beliau Kedua Subhaana rabbiyal a laa wa bihamdih 3 kali Ketiga Subbuuhun qudduusun rabbul malaaikati war ruuh Yang dimaksud ruuh intern doa ini ialah Malaikat Jibril Keempat Subhaa nakallahumma rabbanaa wa biham dika allaahum

maghfil lii nabi shallallahu alaihi wa sallam banyak membaca doa ini dalam rukuk dan sujudnya sehabis jatuh pesan An Nashr dia lakukan sekian intern rangka mengamalkan komando dekat akhir sertifikat An Nashr HR Bukhari Kelima Allahummagh fir lii dzan bii

kullahuu diqqahuu wa jullahuu wa awwa lahuu wa aa khirahuu wa alaa niya tahuu wa sirrahuu Keenam Allahumma laka sajad tu wa bika aamantu wa laka aslam tu Sajada wajhii lilladzii khala qahuu wa shawwa rahuu wa syaqqa sam ahuu

wa basharahuu tabaarakallahu ahsanul khaaliqiin Ketujuh Subhaana dzil jabaruut wal malakuut walkibriyaa wal adzamah Doa sujud ini tahu beliau mengeja ketika shalat malam ia merepetisi ulang lama seluruhnya ( Baca Juga : http://goo.gl/5Jda1y ) atas waktu tampil ia membaca akta Al Baqarah Ada juga sekitar doa

sujud yang khusus dibaca saat shalat malam Berikut diantaranya perdana Subhaanaka allahumma wa bihamdika laa ilaaha illa anta Kedua Allahummagh firlii maa asrar tu wa maa a lantu Ketiga allahumma innii a uudzu bi ridhaa ka min sakhatik wa bi

mu aafatika min uquubatik wa a uudzu bika min ka laa uh shii tsa naa an alaika anta kamaa ats naita alaa nafsik Berdasarkan pem-beritahuan A isyah doa ini dibaca nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika beliau bersujud pada saat

shalat malam

Kamis, 19 Maret 2015

Pandangan Islam tentang Bersumpah

janji yang dibenarkan mengikuti syariat merupakan seraya mengatakan identitas Allah dengan seperti itu tidak dibenarkan berikrar pada merek ayahnya identitas identitas rasul dan Rasul kecuali wajar demi sapaan Allah atau hendaklah tenang dan tidak berjanji Dan utusan Tuhan bertitah Barangsiapa yang berjanji

dengan selain panggilan Allah dan menjadilah musyrik atau ateis ( Baca Juga : http://goo.gl/NgW4qE ) HR Tirmidzi adapun bersumpah buatan ialah homo- dosa sedangkan berjanji serta selain panggilan Allah yaitu lebih mega dosanya internal hadist disebutkan Barangsiapa berjanji gadungan dan Allah hendak memasukkannya ke dalam neraka

Hadits julukan dalam sumpah laksana demi matahari demi malam dan berbeda lain yang merupakan nazar nazar Tuhan internal Al Quran tidak boleh diucapkan oleh makhluk Nya atas janji tersebut eksklusif akan Allah Dan individu yang bersumpah oleh selain mengucapkan identitas

Allah boleh dijatuhi vonis ta zir gampang yang diserahkan seutuhnya menururt penilaian hakim Dan kepada yang berjanji tersebut juga dituntut buat melaksanakan kapok dan beristighfar pada Allah juga dia mengatakan Laa ilaaha ( Baca Juga : http://goo.gl/uS07QI ) illallah tidak ada Tuhan kecuali Allah jikalau insan

tersebut berjanji lalu janji tercatat dilanggar lalu baginya hendaklah membayar denda kaffarah yait memberi konsumsi untuk 10 individu perbegu melarat atau bercorak pakaian atau menanggalkan khadam dan semisal salah ahad diantara ketiganya bukan dikerjakan makan diharuskan kepada berpuasa selama 3

hari reni islampos

Adab Islam : Hukum Tertawa dalam Islam

bisa kita akan puas menagis ataupun terkekeh namun semua itu ada batasnya berkat keadaan yang berlebihan itu bukan baik Allah sudah menciptakan terbahak sebagaimana firmanNya Dialah dzat Allah yang menciptakan tertawa dan menangis Memperbanyak ketawa adalah tabiat tercela sebagaimana sabda

Nabi bagi Dzat yang diriku berpunya dalam tanganNya seandainya kalian memaklumi bagai apa yang beta ketahui pasti kalian pasti mau terbatas terkekeh dan banyak menangis semisal dia berkelakuan senyuman lalu diperbolehkan mengikuti kesepekatan para ustazah malahan situasi itu pernah dilakukan

oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan ( Baca Juga : http://goo.gl/KbBjRt ) beliaushallallahu alaihi wa sallam juga menganjurkannya sebagaimana tampak intern hadits Abdullah bin al Harits yang mengabarkan Tertawanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam hanya sekedar seringai HR Tirmidzi Dan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam

Senyummu pada saudaramu merupakan derma HR Tirmidzi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata jangan acap tertawa sebab seringnya terkekeh itu membinasakan jiwa Tsabit al Bananiy membahasakan Tertawanya seorang mukmin sama dengan bagian dari kelalaiannya ialah kelalaian kepada kejadian akherat dan misalnya

dirinya tiada lengah maka tidaklah beliau terkekeh Terkadang terbahak menyebabkan kekufuran sekiranya tertawanya bakal mengejek apa apa yang diturunkan Allah atau sunnah Rasulullah tidak diperbolehkan berbohong bakal ditertawakan oleh individu berbeda situasi ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah celaka bagi orang yang

berkata maka berbohong supaya individu manusia terbahak maka nahas baginya dan malang baginya Bercanda merupakan percakapan yang dimaksudkan bagi melonggarkan front dan bukan sampai menyinggung andaikan melukai dan berubah selaku mengejek Ada sejumlah hal yang pantas diperhatikan oleh orang yang

bersenda lawak sekiranya senda gurauan dilakukan pada waktunya yang pantas tiada menghunjam dan terlewat bedengan tiada bercerita melalui tutur kata ( Baca Juga : http://goo.gl/VmnMVR ) yang jelek tak bersenda gurau lewat memperolok olok ketuhanan tidak bersenda gurauan sambil pribadi insan yang pandir hendaknya mengawasi perasaaan oknum

lain Bersanda gurau lewat oknum yang lebih berumur dan bijak serta jasad yang pantas tidak terbuai sampai terkekeh terbahak bahak bukan memudharatkan diri tunggal Kita ketahui bahwa banyak terbahak pandai menumpulkan nurani Dan bencana yang pandai menimpa selepas perasaan tumpul

adalah hilangnya kerentanan kepada masalah masalah yang mendasar esensial Kita kemudian lebih menyaksikan kebutuhan diri tunggal daripada kelayakan sosok berbeda yang justru menjad